Home Berita Del Monte Ajukan Pailit: Akhir Mengejutkan dari Perusahaan Besar
BeritaInternasionalNasional

Del Monte Ajukan Pailit: Akhir Mengejutkan dari Perusahaan Besar

Share
Del monte
Share

Pemuja.com – Dunia bisnis dikejutkan oleh kabar bahwa Del Monte Foods, perusahaan makanan kaleng legendaris asal Amerika Serikat, resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan melalui mekanisme Chapter 11 pada 2 Juli 2025.

Setelah 138 tahun beroperasi, perusahaan ini kini berada di ambang penjualan aset dan restrukturisasi besar-besaran.

Utang Menggunung dan Penurunan Permintaan

merk tersebut tercatat memiliki utang sekitar US$1 miliar atau setara Rp16 triliun, sementara nilai asetnya diperkirakan mencapai US$10 miliar.

Meski sempat mencatat pertumbuhan pada lini produk seperti bubble tea dan kaldu, penurunan tajam pada penjualan makanan kaleng produk andalan mereka menjadi pukulan telak.

Menurut analis, perubahan preferensi konsumen di AS yang kini lebih memilih makanan segar dan sehat turut mempercepat penurunan kinerja merk tersebut.

Selain itu, inflasi bahan pangan dan tarif impor baja sebesar 50% yang diberlakukan sejak era Presiden Trump turut meningkatkan biaya produksi kaleng.

Penjualan Aset dan Operasi Tetap Jalan

CEO Del Monte Foods, Greg Longstreet, menyatakan bahwa keputusan mengajukan Chapter 11 adalah langkah strategis untuk mempercepat transformasi perusahaan. “Kami akan tetap beroperasi selama masa transisi ini dan mencari pembeli terbaik untuk aset kami,” ujarnya.

merk tersebut juga telah memperoleh komitmen pendanaan sebesar US$912,5 juta dari para kreditur untuk mendukung proses penjualan dan menjaga kelangsungan operasional.

Nasib Del Monte di Indonesia

Kabar ini sempat menimbulkan kekhawatiran di Indonesia, mengingat produk merk tersebut cukup populer di pasar lokal.

Namun, pihak Del Monte Indonesia menegaskan bahwa mereka tidak terdampak langsung oleh kebangkrutan ini.

Dalam pernyataan resminya, mereka menjelaskan bahwa Del Monte Indonesia berada di bawah naungan Del Monte Asia, yang tidak memiliki hubungan kepemilikan dengan yang USA.

Kebangkrutan merk tersebut mencerminkan tantangan besar yang dihadapi industri makanan olahan di tengah perubahan gaya hidup dan tekanan ekonomi global. Apakah ini akhir dari sebuah era atau awal dari transformasi baru, hanya waktu yang akan menjawab.

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Don't Miss

Jakarta Bersiap Hadapi Gelombang Aksi Buruh Nasional

Pemuja.com – Ribuan buruh dari berbagai sektor industri tengah bersiap menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada 28 Agustus 2025. Aksi ini bukan...

Wow! Minyak Jelantah Resmi Jadi Bahan Bakar Pesawat ?

Pemuja.com – Indonesia mencatat sejarah baru dalam dunia penerbangan dengan sukses meluncurkan penerbangan komersial pertama yang menggunakan bahan bakar pesawat berbasis minyak jelantah....

Related Articles

Banjir Terjang Pulau Dewata, 9 Warga Meninggal

Pemuja.com – Pulau Dewata, Bali, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata...

Ferry Irwandi Terancam Pidana, “Saya Tidak Takut”

Pemuja.com – Nama Ferry Irwandi, CEO Malaka Project dan kreator konten digital,...

Israel Serang Qatar, Petinggi Hamas Jadi Target

Pemuja.com – Pada tanggal 9 September 2025, militer Israel melancarkan serangan udara...

Janji 19 Juta Lapangan Kerja, Kontras dengan Realita

Pemuja.com – Suasana sedih dan haru di sebuah aula sederhana. Ratusan buruh...