Pemuja.com – Hari Minggu (20/7) menjadi saksi pertemuan tak terduga Presiden Rusia Vladimir Putin dengan penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Larijani, di Kremlin.
Agenda utama pertemuan ini adalah membahas perkembangan program nuklir Iran serta situasi yang memanas di kawasan Timur Tengah.

Hubungan Rusia dan Iran Tetap Strategis
Rusia memiliki hubungan strategis dengan Iran, khususnya dengan para pemimpin ulama negeri tersebut. Meski Moskow menjadi salah satu pendukung penting bagi Teheran, Rusia tetap menjaga sikap hati-hati. Bahkan saat Amerika Serikat dan Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke Iran pada Juni lalu, Rusia tidak secara terbuka membela Iran.
Pertemuan Tidak Diumumkan ke Publik
Menurut laporan dari AFP, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut bahwa pertemuan ini tidak diumumkan sebelumnya. Dalam pertemuan tersebut, Larijani menyampaikan pandangan Iran mengenai situasi yang memanas di Timur Tengah serta perkembangan program nuklirnya.
Presiden Putin dalam kesempatan itu menegaskan kembali posisi Rusia. “Sikap kami terhadap stabilitas regional dan penyelesaian politik terkait program nuklir Iran sudah diketahui secara luas,” ujarnya.
Eropa Dorong Perundingan Baru
Di sisi lain, negara-negara Eropa mulai mengambil langkah diplomatik. Sumber diplomatik Jerman menyatakan bahwa Inggris, Prancis, dan Jerman tengah mempersiapkan perundingan baru dengan Iran. Tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dan meredakan ketegangan yang meningkat.
Kabar ini turut diperkuat oleh kantor berita Iran, Tasnim. Mereka melaporkan bahwa Teheran telah sepakat untuk membuka perundingan dengan ketiga negara Eropa tersebut. Namun, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran mengenai hal ini.
Rusia Bantah Laporan Media AS
Pekan lalu, Rusia mengecam laporan Axios, media asal Amerika Serikat. Media tersebut mengklaim bahwa Putin mendorong Iran menerima kesepakatan dengan Washington agar menghentikan proses pengayaan uranium. Kremlin menyebut laporan tersebut tidak akurat dan bersifat spekulatif.
Iran Tegaskan Program Nuklirnya Damai
Iran secara konsisten membantah tuduhan bahwa negaranya tengah mengembangkan senjata nuklir. Teheran menegaskan bahwa program nuklirnya ditujukan untuk kepentingan damai, seperti energi dan riset ilmiah.
Dan akhirnya pertemuan mendadak antara Vladimir Putin dan Ali Larijani menandai meningkatnya dinamika geopolitik di Timur Tengah. Di tengah tekanan dan ancaman militer, jalan diplomasi kembali menjadi opsi yang coba ditempuh oleh berbagai pihak.
Leave a comment