Pemuja.com – Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia mengeluhkan kekosongan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo.
Produk bensin yang biasanya tersedia kini menghilang dari pompa, memicu antrean panjang dan kepanikan lokal.
Shell Indonesia bahkan mengeluarkan pernyataan resmi bahwa produk bensin mereka tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU hingga waktu yang belum ditentukan.
Kondisi ini bukan kali pertama terjadi. Kekosongan serupa sempat muncul pada awal tahun 2025, dan kini terulang kembali sejak akhir Agustus hingga pertengahan September.
Kok Bisa BBM SPBU Swasta Langka?
Menurut laporan dari Suara.com dan DetikFinance, penyebab utama kelangkaan ini adalah kendala pengadaan BBM oleh perusahaan swasta.
Meski pemerintah telah menaikkan kuota impor BBM sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya, distribusi ke SPBU swasta tetap terganggu. Artinya, meski secara nasional stok BBM dinyatakan aman, distribusi di lapangan belum optimal.
Presiden Direktur BP-AKR, Vandra Laura, mengakui bahwa produk mereka tidak tersedia secara lengkap di SPBU, menandakan adanya masalah dalam rantai pasok.

Bahlil Minta Swasta Beli BBM ke Pertamina
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan respons yang cukup tegas. Ia menyarankan agar SPBU swasta seperti Shell dan BP-AKR membeli BBM langsung dari PT Pertamina (Persero) melalui skema business to business (B to B).
Menurut Bahlil, langkah ini adalah solusi logis untuk menjaga ketersediaan BBM nasional dan menghindari gangguan pasokan.
Ia menegaskan bahwa stok di kilang Pertamina dalam kondisi aman dan siap untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Semua Kelangkaan Bensin Swasta Karena Bahlil?
Pertanyaan yang muncul: apakah kelangkaan ini berkaitan langsung dengan arahan Bahlil? Secara teknis, belum ada bukti bahwa pemerintah sengaja menahan pasokan ke SPBU swasta.
Namun, arahan Bahlil bisa dibaca sebagai dorongan agar perusahaan asing lebih bergantung pada pasokan dalam negeri, sekaligus menjaga neraca perdagangan dan ketahanan energi nasional.
Langkah ini bisa dilihat sebagai bentuk “soft pressure” agar pemain swasta tidak terlalu bergantung pada impor, dan berkolaborasi dengan BUMN.
Kelangkaan BBM di SPBU swasta bukan karena stok nasional habis, melainkan karena distribusi dan pengadaan yang belum optimal.
Pemerintah melalui Menteri Bahlil telah membuka opsi kerja sama dengan Pertamina, namun implementasinya masih bergantung pada keputusan masing-masing perusahaan.
Leave a comment