Pemuja.com – Dalam langkah yang mengejutkan, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengeluarkan arahan kepada seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usahanya untuk menunda pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Arahan ini berlaku bagi perusahaan pelat merah yang bukan berbentuk perusahaan terbuka dan bertujuan untuk memastikan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi perusahaan sebelum keputusan strategis diambil.
Alasan di Balik Penundaan RUPS
Arahan ini tertuang dalam surat edaran Danantara tertanggal 5 Mei 2025 dengan nomor S-027/DI-BP/V/2025. CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan BUMN dikelola dengan baik dan efisien.
Danantara sebagai pemegang saham ingin meninjau kembali susunan direksi dan komisaris agar semua keputusan diambil berdasarkan meritokrasi.
Menurut Rosan, evaluasi ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan memastikan bahwa operasionalnya berjalan dengan optimal.
Selain itu, seluruh aksi korporasi seperti penggabungan, pengambilalihan, investasi, dan divestasi juga harus melalui kajian menyeluruh sebelum dapat dilaksanakan.
Reaksi Pemerintah dan Publik
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari proses pembenahan menyeluruh terhadap BUMN.
Ia menegaskan bahwa penundaan RUPS bukanlah bentuk ketidakpastian, melainkan strategi untuk memastikan bahwa setiap langkah pengelolaan perusahaan negara dilakukan secara sistematis dan terukur.
Di sisi lain, keputusan ini memicu berbagai spekulasi di kalangan publik dan pelaku industri. Beberapa pihak mempertanyakan apakah langkah ini akan memperlambat pengambilan keputusan penting dalam perusahaan BUMN.
Sementara yang lain melihatnya sebagai upaya positif untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan aset negara.
Arahan mendadak dari Danantara untuk menunda RUPS BUMN menandai perubahan besar dalam tata kelola perusahaan negara.
Dengan fokus pada evaluasi menyeluruh dan meritokrasi, langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa BUMN dikelola dengan baik dan memberikan nilai optimal bagi negara. Namun, efektivitas kebijakan ini masih harus diuji dalam implementasinya ke depan.
Awesome! Its genuinely remarkable post, I have got much clear idea regarding from this post