Pemuja.com – Setelah delapan hari berjibaku di bawah puing-puing bangunan musala yang ambruk, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menutup operasi evakuasi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Penutupan ini dilakukan setelah seluruh sektor reruntuhan dinyatakan bersih dan tidak ditemukan lagi korban tertimbun.
Penutupan Operasi Penyelamatan
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menyatakan bahwa keputusan penutupan operasi diambil berdasarkan hasil asesmen lapangan yang menunjukkan bahwa seluruh area telah dipisahkan dari material bangunan dan tidak ada lagi tanda-tanda keberadaan korban.
“Operasi dinyatakan selesai setelah tempat kejadian benar-benar clear, seluruh reruntuhan bisa dipisahkan, dan dipastikan tidak ada korban lagi,” tegas Syafii dalam konferensi pers.

Hasil Dan Perjuangan Evakuasi Korban
Selama delapan hari operasi, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BNPB, BPBD, PMI, dan relawan berhasil mengevakuasi total 170 korban.
Dari jumlah tersebut, 104 orang dinyatakan selamat, sementara 66 lainnya meninggal dunia, termasuk tujuh bagian tubuh yang ditemukan terpisah.
Proses evakuasi berlangsung 24 jam tanpa henti, dengan sistem rotasi antara tim manual dan penggunaan alat berat.
Tantangan terbesar datang dari struktur bangunan yang miring dan sempit, memaksa petugas merayap di celah-celah sempit dengan diameter kurang dari 70 cm.
“Tidur cuma beberapa jam, leher sakit karena harus tengkurap dan merangkak terus,” ungkap Cupes, salah satu petugas BPBD Jatim.
Sektor Terparah Saat Evakuasi
Sektor A3 dan A4 menjadi titik paling kritis, di mana mayoritas korban ditemukan tertimbun di bawah beton musala. Penggunaan alat berat seperti eskavator dan breaker dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak jasad korban.
Meski operasi SAR telah dinyatakan selesai, penanganan pascabencana tetap berlanjut di bawah koordinasi BNPB dan kementerian terkait.
Pendampingan psikologis, identifikasi jenazah, serta bantuan logistik bagi keluarga korban menjadi fokus lanjutan pemerintah daerah.
“Ini bukan akhir dari perhatian kami. Setelah evakuasi, ada proses pemulihan yang harus dijalankan bersama,” tutup Syafii.
Baca Artikel Lainnya :
- Asa Pupus : Timnas Indonesia Gugur dari Kualifikasi Piala Dunia
- Gempa Dahsyat Guncang Filipina Selatan, Tsunami Terdeteksi
- Israel–Palestina: Gencatan Senjata Dimulai, Namun Serangan Masih Terjadi
- Tolak Atlet Senam Israel di Kejuaraan Dunia 2025
- Sekolah Garuda: Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045
Leave a comment