Home Berita Skandal Beras Oplosan: Tiga Bos PT Food Station Diperiksa Polisi
BeritaNasional

Skandal Beras Oplosan: Tiga Bos PT Food Station Diperiksa Polisi

Share
penangkapan bos PT Food Station
Share

Pemuja.com – Masih dengan kasus pengoplosan beras, sebuah skandal pangan yang melibatkan perusahaan pelat merah PT Food Station Tjipinang Jaya.

Tiga petinggi perusahaan tersebut diperiksa oleh Satuan Tugas Pangan Polri atas dugaan pengoplosan beras yang tidak sesuai standar mutu.

Pemeriksaan berlangsung di Mabes Polri pada Senin, 4 Agustus 2025, dengan ketiga pejabat menunjukkan sikap kooperatif.

Pejabat PT Food Station yang Terlibat

Pihak yang diperiksa terdiri dari Direktur Utama Karyawan Gunarso, Direktur Operasional Ronny Lisapaly, dan Kepala Seksi Quality Control yang disebut dengan inisial RP.

Mereka ditengarai memimpin manipulasi kualitas beras yang dipasarkan sebagai beras premium, meskipun secara teknis tidak layak menyandang label tersebut.

Kronologi dan Modus Operandi PT Food Station

Penyidik menemukan dokumen internal yang menunjukkan adanya instruksi sistematis untuk menurunkan kadar broken atau beras patah dari angka 14–15% menjadi 12%.

Meski demikian, beras tersebut tetap dikemas dan didistribusikan sebagai produk berstandar premium. Merek yang tercatat dalam kasus ini meliputi Setra Ramos Merah, Setra Ramos Biru, Setra Pulen Alfamart, Setra Wangi, dan Resik.

Sikap Pemerintah Tentang Skandal Beras Oplosan

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan tidak akan mengintervensi proses hukum namun tetap berkomitmen menjaga kelancaran distribusi pangan.

Presiden Prabowo Subianto juga telah memberi arahan kepada Jaksa Agung dan Kapolri agar menindak tegas semua praktik curang di sektor pangan.

Jerat Hukum dan Implikasi Sosial

Ketiga pejabat PT Food Station dijerat dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Ancaman hukuman mencapai 20 tahun penjara dan denda maksimal Rp10 miliar.

Kasus ini memicu kekhawatiran publik mengenai transparansi dan pengawasan dalam distribusi bahan pangan nasional.

Di balik karung-karung beras yang tampak biasa, tersimpan praktik bisnis yang mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.

Baca Artikel Lainnya :

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Don't Miss

Jakarta Bersiap Hadapi Gelombang Aksi Buruh Nasional

Pemuja.com – Ribuan buruh dari berbagai sektor industri tengah bersiap menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada 28 Agustus 2025. Aksi ini bukan...

Wow! Minyak Jelantah Resmi Jadi Bahan Bakar Pesawat ?

Pemuja.com – Indonesia mencatat sejarah baru dalam dunia penerbangan dengan sukses meluncurkan penerbangan komersial pertama yang menggunakan bahan bakar pesawat berbasis minyak jelantah....

Related Articles

Banjir Terjang Pulau Dewata, 9 Warga Meninggal

Pemuja.com – Pulau Dewata, Bali, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata...

Ferry Irwandi Terancam Pidana, “Saya Tidak Takut”

Pemuja.com – Nama Ferry Irwandi, CEO Malaka Project dan kreator konten digital,...

Israel Serang Qatar, Petinggi Hamas Jadi Target

Pemuja.com – Pada tanggal 9 September 2025, militer Israel melancarkan serangan udara...

Janji 19 Juta Lapangan Kerja, Kontras dengan Realita

Pemuja.com – Suasana sedih dan haru di sebuah aula sederhana. Ratusan buruh...