Pemuja.com – Setelah 100 hari masa kerja Presiden Prabowo Subianto, sinyal reshuffle kabinet menteri atau kabinet merah putih, telah menarik perhatian publik dan politisi.
Dalam sebuah acara Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora Senayan, Jakarta, Presiden Prabowo mengindikasikan bahwa ia berencana untuk melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa reshuffle kabinet akan dilakukan untuk menyingkirkan menteri-menteri yang tidak bekerja dengan baik untuk rakyat.
Ia menekankan pentingnya memiliki tim yang solid dan berdedikasi untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan nasional. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan.
BACA JUGA : KELALAIAN SEKOLAH SMA MENGISI PDSS : RATUSAN SISWA KECEWA
Sinyal reshuffle ini mendapatkan berbagai reaksi dari publik dan politisi. Beberapa mendukung langkah ini sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja pemerintah, sementara yang lain mengkritik sebagai langkah politis.
Sejumlah politisi menyampaikan pendapat mereka melalui media sosial dan wawancara dengan media.
Beberapa analis politik juga memberikan pandangan mereka tentang siapa saja yang mungkin akan terkena reshuffle dan dampaknya terhadap stabilitas politik.

Apa Itu CELIOS?
Center of Economic and Law Studies (CELIOS) adalah lembaga riset yang berbasis di Indonesia. CELIOS berfokus pada penelitian berkualitas tinggi yang bersifat independen dan interdisipliner untuk mengatasi krisis iklim dan ketidaksetaraan.
Lembaga ini terlibat dalam jaringan internasional untuk kolaborasi penelitian tentang transisi energi, keuangan berkelanjutan, dan ekonomi restoratif.
CELIOS juga berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang energi terbarukan berbasis komunitas melalui penelitian dan kolaborasi lokal.
BACA JUGA : INVESTASI PROPERTI : PELUANG DAN STRATEGI
Top 5 Menteri Rapor Merah Berdasarkan Celios
Berdasarkan evaluasi dari CELIOS, berikut adalah lima menteri yang diprediksi akan di-reshuffle:
- Menteri HAM, Natalius Pigai
mendapatkan nilai -113 poin dalam evaluasi CELIOS karena kinerjanya di bidang hak asasi manusia dinilai kurang memuaskan dan penuh kontroversi. - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi
menjadi salah satu menteri yang mendapat rapor merah dengan nilai -61 poin dari CELIOS karena kinerjanya dinilai belum menunjukkan dampak signifikan dalam pengelolaan koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi rakyat - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia
juga masuk dalam daftar menteri yang perlu di-reshuffle, Bahlil mendapatkan nilai -41 poin dari CELIOS karena kinerjanya dinilai kurang memuaskan dalam mengelola sektor energi dan sumber daya mineral.. - Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni
mendapat nilai -36 atas kinerjanya karena kementeriannya dinilai mengalami kemunduran dalam pengelolaan konservasi hutan. - Menteri Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto
juga masuk dalam daftar yang perlu di-reshuffle dengan poin -29 dari CELIOS, kinerjanya dinilai kurang efektif dalam mengelola pembangunan daerah tertinggal.
Sinyal reshuffle kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto menandai momen penting dalam pemerintahan saat ini. Dengan latar belakang yang kuat, alasan yang jelas, serta reaksi dan dampak potensial yang beragam, reshuffle ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia. Penting untuk terus memantau perkembangan ini dan memahami implikasinya bagi masa depan negara.
Leave a comment