Home Berita Pemerintah Cabut 4 Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
BeritaNasional

Pemerintah Cabut 4 Izin Tambang Nikel di Raja Ampat

Share
Tambang Nikel
Tambang Nikel
Share

Pemuja.com – Pemerintah Indonesia telah mencabut empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya, sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan dan perlindungan kawasan wisata. Langkah ini diambil setelah berbagai laporan menunjukkan dampak negatif aktivitas tambang terhadap ekosistem laut dan kehidupan masyarakat setempat.

Perusahaan yang Dicabut Izinnya

Empat perusahaan yang terkena pencabutan izin adalah:

  • PT Anugerah Surya Pratama (Pulau Manuran)
  • PT Kawei Sejahtera Mining (Pulau Kawei)
  • PT Mulia Raymond Perkasa (Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele)
  • PT Nurham (Pulau Waigeo)

Sementara itu, PT Gag Nikel tetap diperbolehkan beroperasi karena memiliki Kontrak Karya yang telah ada sejak 1998.

Alasan Pencabutan Izin

Pemerintah, melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pencabutan izin ini dilakukan karena beberapa faktor utama:

  • Pelanggaran lingkungan: Aktivitas pertambangan terbukti menyebabkan kerusakan ekosistem laut, terutama terhadap terumbu karang dan biodiversitas perairan.
  • Kawasan konservasi: Tambang-tambang ini berada dalam Geopark Raja Ampat, yang seharusnya menjadi area perlindungan ekosistem laut.
  • Arahan Presiden Prabowo Subianto: Keputusan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian ekosistem dan mendorong pariwisata berkelanjutan.

Reaksi dan Dampak Kebijakan

Pencabutan izin ini mendapat dukungan luas dari masyarakat dan aktivis lingkungan yang telah lama mengkampanyekan gerakan #SaveRajaAmpat.

Raja Ampat dikenal sebagai salah satu surga bawah laut dengan biodiversitas tinggi, memiliki lebih dari 1.500 spesies ikan dan 700 jenis terumbu karang, menjadikannya kawasan konservasi yang penting bagi ekosistem global.

Namun, kebijakan ini juga menuai kritik dari industri tambang dan beberapa kalangan ekonomi yang mengkhawatirkan dampak terhadap investasi serta mata pencaharian masyarakat lokal.

Sebagian pekerja tambang kehilangan sumber penghasilan, sementara pemerintah perlu memastikan adanya alternatif ekonomi bagi komunitas terdampak.

Pencabutan izin tambang nikel di Raja Ampat menjadi langkah penting dalam melindungi lingkungan dan ekosistem laut, sekaligus membangun pariwisata berkelanjutan di kawasan tersebut.

Keputusan ini menegaskan bahwa kebijakan pembangunan harus mempertimbangkan aspek lingkungan agar manfaatnya tetap terjaga untuk generasi mendatang.


Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Don't Miss

APBN 2026 Disahkan!

Pemuja.com – Sidang Paripurna DPR RI pada Selasa, 23 September 2025, menjadi momentum penting bagi perjalanan ekonomi Indonesia. Dalam rapat yang dihadiri 293...

Menkeu Purbaya Siap Tarik Dana MBG dan Evaluasi Cukai Rokok

Pemuja.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengeluarkan pernyataan tegas terkait penyerapan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam konferensi pers pada...

Related Articles

Asa Pupus : Timnas Indonesia Gugur dari Kualifikasi Piala Dunia

Pemuja.com – Langit malam di Jeddah seakan ikut muram ketika peluit panjang...

Gempa Dahsyat Guncang Filipina Selatan, Tsunami Terdeteksi

Pemuja.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang wilayah selatan Filipina pada...

Israel–Palestina: Gencatan Senjata Dimulai, Namun Serangan Masih Terjadi

Pemuja.com – Upaya perdamaian antara Israel dan Palestina kembali bergulir sejak awal...

Tolak Atlet Senam Israel di Kejuaraan Dunia 2025

Pemuja.com – Pemerintah Indonesia menegaskan sikapnya dengan menolak kehadiran atlet senam asal...