Pemuja.com – Sebuah berita menyedihkan kembali terdengar, kali ini dari Sidoarjo, Jawa Timur. Musala Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk pada Senin sore, 29 September 2025, tepat saat ratusan santri tengah khusyuk melaksanakan salat Ashar berjamaah. Dalam sekejap, lantai yang baru saja dicor runtuh, menimpa para santri yang berada di bawahnya.

Bangunan musala bertingkat tersebut sebenarnya masih dalam tahap pembangunan. Menurut pengakuan sejumlah santri, sebelum roboh sempat terasa getaran dan terdengar suara gemuruh. Tak lama kemudian, struktur bangunan runtuh dan membuat suasana panik tak terhindarkan.
Tindakan Aparat dan Proses Evakuasi
Tak lama setelah kejadian, aparat gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, dan Polri tiba di lokasi. Mereka menurunkan alat berat dan puluhan ambulans untuk mengevakuasi para korban. Suasana semakin haru ketika para santri yang selamat membantu mencari teman-temannya di bawah reruntuhan.

Para korban luka segera dibawa ke sejumlah rumah sakit terdekat, seperti RSUD Sidoarjo, RSI Siti Hajar, dan RS Delta Surya. Pemerintah daerah bersama Kementerian Agama juga menyatakan siap memberikan bantuan medis dan dukungan perbaikan fasilitas pondok.
Sementara itu, kepolisian masih menyelidiki penyebab runtuhnya bangunan. Dugaan awal mengarah pada kelayakan konstruksi dan faktor teknis pembangunan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut menyampaikan duka mendalam. Ia menegaskan pemerintah menjamin seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung sepenuhnya. “Kami pastikan semua korban mendapatkan layanan kesehatan tanpa biaya, baik di RSUD maupun rumah sakit lainnya,” ujarnya.

Selepas evakuasi, Khofifah juga menekankan bahwa Pemprov Jatim bersama Pemkab Sidoarjo akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan bangunan pesantren. Langkah ini dilakukan agar tragedi serupa tidak kembali terulang di masa depan.
Sore ini, Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau langsung lokasi musibah. Dengan mengenakan helm proyek, ia menyaksikan kondisi reruntuhan dari dekat dan memberikan arahan kepada aparat di lapangan. Direncanakan Menag akan mengunjungi para korban di beberapa Rumah Sakit.

Jumlah Korban Terkini
Hingga kini laporan terbaru menyebutkan:
- 3 santri meninggal dunia tertimpa reruntuhan.
- Hampir 100 santri mengalami luka-luka, sebagian harus mendapat perawatan intensif.
- Sekitar 38 orang diperkirakan masih tertimbun dan terus dicari oleh tim SAR.
Suasana di lokasi terasa haru karena suara dan teriakan masih terdengar dari bawah reruntuhan. Tim SAR pun segera mengirim oksigen, makanan, dan minuman kepada para korban yang diperkirakan masih tertahan di bawah beton bangunan roboh.
Penanganan Lanjutan
Tragedi ini menjadi duka mendalam bagi keluarga besar Ponpes Al Khoziny maupun masyarakat luas. Banyak pihak berharap evakuasi dapat segera dituntaskan, dan korban selamat mendapat perawatan terbaik.
Runtuhnya musala ini bukan sekadar robohnya sebuah bangunan, melainkan runtuhnya harapan dan mimpi puluhan santri yang tengah menuntut ilmu.
Indonesia kembali berduka. Sebuah peringatan keras bahwa keselamatan tidak boleh pernah dianggap sepele, apalagi di tempat suci yang seharusnya menjadi ruang aman untuk belajar dan beribadah.
- Asa Pupus : Timnas Indonesia Gugur dari Kualifikasi Piala Dunia
- Gempa Dahsyat Guncang Filipina Selatan, Tsunami Terdeteksi
- Israel–Palestina: Gencatan Senjata Dimulai, Namun Serangan Masih Terjadi
- Tolak Atlet Senam Israel di Kejuaraan Dunia 2025
- Sekolah Garuda: Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045
Leave a comment