Pemuja.com – Rabu pagi waktu setempat, Semenanjung Kamchatka di Timur Jauh Rusia diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 8,7, menjadikannya salah satu bencana terkuat dalam beberapa dekade terakhir.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat pusat gempa berada sekitar 126 kilometer tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, dengan kedalaman hanya 19 kilometer, tergolong dangkal dan berpotensi memicu tsunami.
Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, menyebut bencana ini sebagai “serius dan terkuat dalam beberapa dekade terakhir.”
Ia mengonfirmasi bahwa meskipun belum ada laporan korban jiwa, sejumlah bangunan mengalami kerusakan, termasuk sebuah taman kanak-kanak.
Peringatan Tsunami dan Dampak Regional
Gempa ini langsung memicu peringatan tsunami di berbagai wilayah Pasifik. Gelombang setinggi empat meter dilaporkan menghantam pesisir Kamchatka.
Sementara Jepang mengeluarkan peringatan untuk wilayah pesisir dari Hokkaido hingga Kyushu, dengan prediksi gelombang mencapai tiga meter.
Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua Barat, menyusul potensi dampak dari bencana tersebut.
Otoritas Amerika Serikat juga mengeluarkan peringatan tsunami untuk Alaska, Hawaii, dan Guam, menunjukkan skala ancaman yang meluas hingga ke Kepulauan Mariana Utara.
Evakuasi dan Gangguan Infrastruktur Akibat Gempa
Di kota Petropavlovsk-Kamchatsky, warga dilaporkan berlarian ke jalan-jalan, sementara listrik dan layanan telepon seluler sempat padam.
Beberapa bangunan mengalami kerusakan struktural, termasuk lemari roboh dan balkon yang bergetar hebat.
Gubernur Sakhalin, Valery Limarenko, mengumumkan evakuasi penduduk di kota Severo-Kurilsk karena ancaman tsunami langsung.
Potensi Gempa Susulan
Kamchatka merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik, wilayah geologis aktif yang rawan gempa dan letusan gunung berapi.
Bencana ini mengingatkan pada peristiwa tahun 1952, gempa berkekuatan 9,0 di Kamchatka memicu gelombang tsunami setinggi 9 meter di Hawaii.
Seismolog dari Universitas Tokyo, Shinichi Sakai, memperingatkan bahwa gempa dangkal ini berpotensi memicu tsunami berulang dan bencana serupa yang signifikan
Leave a comment