Home Berita Mentri KKP Meminta Pembongkaran Pagar Laut Misterius Ditunda
Berita

Mentri KKP Meminta Pembongkaran Pagar Laut Misterius Ditunda

Masih diperlukan koordinasi lebih intens antar institusi dalam menangani Pagar Laut Misterius ini

Share
Share

Pemuja.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah meminta kepada Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali untuk menunda sementara pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang berada di Kabupaten Tangerang, Banten. Permintaan ini disampaikan lantaran penyelidikan kasus pagar laut tersebut masih berlangsung di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Pencabutan kan tunggu dulu dong, kalau sudah tahu siapa yang menanam kan lebih mudah (penyidikan), Saya dengar berita ada pembongkaran oleh institusi Angkatan Laut, saya tidak tahu, harusnya itu barang bukti setelah dari hukum sudah terdeteksi, terbukti, sudah diproses hukum, baru bisa (dicabut),”jelas Trenggono saat konferensi pers di Jimbaran, Bali pad hari Minggu 19 Januari 2025.

Pagar Laut Sebagai Barang Bukti

Pagar yang terbuat dari bambu dan dipasang sejak Juli 2024 ini diduga tidak memiliki izin dan telah disegel oleh KKP sejak 9 Januari 2025, berdasarkan instruksi Presiden Prabowo Subianto. Keberadaan pagar tersebut telah mengganggu nelayan setempat dalam aktivitas penangkapan ikan. Namun, KKP berpendapat bahwa pencabutan pagar sebaiknya ditunda hingga penyelidikan selesai agar pelaku pemasangan pagar misterius tersebut dapat diungkap.

Seperti diketahui, TNI AL mulai melakukan pembongkaran pagar laut tersebut pada hari Sabtu, 18 Januari 2025. Brigadir Jenderal (Mar) Harry Indarto, Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta, menyatakan bahwa tindakan ini dilakukan atas perintah langsung dari Presiden. “Ini adalah instruksi Presiden melalui KSAL. Operasi ini bertujuan untuk merespons keluhan nelayan yang terdampak akibat adanya pagar ini,” jelas Harry di Tangerang.

Kendala Dalam Proses Pembongkaran

Ternyata proses pembongkaran tak semudah yang diucapkan Mentri KKP karena prosesnya menghadapi berbagai tantangan, terutama karena pagar bambu telah tertancap sedalam 1,5 hingga 2 meter di dasar laut selama berbulan-bulan, membuat pencabutan menjadi sangat sulit meskipun telah menggunakan tali dan perahu. Tim juga harus berhadapan dengan cuaca buruk yang memengaruhi gelombang laut, sehingga memperlambat kemajuan pekerjaan. “Lebih mudah menanam daripada mencabut. Prosesnya memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar,” ungkap Harry. Dalam satu hari, tim hanya mampu mencabut dua kilometer dari total target pembongkaran 30,16 kilometer. Hingga kini masih diadakan evaluasi mengenai mekanisme yang termudah dan terbaik untuk pembongkaran pagar laut ini.

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Don't Miss

Berdasarkan CELIOS, 5 Menteri Ini Terancam Reshuffle

Pemuja.com – Setelah 100 hari masa kerja Presiden Prabowo Subianto, sinyal reshuffle kabinet menteri atau kabinet merah putih, telah menarik perhatian publik dan...

Kelalaian Sekolah SMA Mengisi PDSS: Ratusan Siswa Kecewa

Pemuja.com – Baru-baru ini, terjadi polemik di berbagai sekolah SMA Negeri. Contohnya, SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, terkait kelalaian dalam mendaftar Pangkalan Data...

Related Articles

Baca Artikel? Di Pemuja.Com Aja!!

PEMUJA.COM Tempat mu membaca artikel ter hangat dan menarik

Menkop Dan Menkomdigi Di Reshuffle?, Berikut Opini Roy Suryo

Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes Pemuja.com – Selain Menteri Keuangan Sri...

Tips Menjaga Kesehatan Saat Bulan Puasa

Pemuja.com – Puasa di bulan Ramadan tidak hanya menjadi ibadah spiritual, tetapi...

Tol Jakarta-Cikampek Siap Menghadapi Arus Mudik Lebaran 2025

Pemuja.com – Tol Jakarta-Cikampek Selatan (Japek II Selatan) dipastikan akan beroperasi secara...