Pemuja.com – Ketegangan di Timur Tengah semakin memuncak setelah Iran meluncurkan serangan balasan terhadap Israel.
Operasi “True Promise 3” ini dilakukan sebagai respons atas serangan udara Israel yang menargetkan fasilitas militer dan nuklir Iran di Teheran.
Iran menggunakan rudal hipersonik Fattah-1, yang diklaim mampu melaju dengan kecepatan 15.000 km/jam dan memiliki jangkauan hingga 2.000 km.
Tembusnya Iron Dome
Iron Dome, sistem pertahanan udara Israel yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket serta proyektil jarak pendek sebelum mencapai targetnya.
Iran menerapkan strategi serangan berlapis. Awalnya, mereka menembakkan rudal konvensional untuk mengalihkan perhatian sistem pertahanan Israel.
Setelah itu, mereka meluncurkan rudal hipersonik, yang memiliki kecepatan luar biasa sehingga sulit dicegat oleh sistem pertahanan udara seperti Iron Dome dan Arrow 2 serta 3.

Dampak di Israel
Serangan ini menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa wilayah Israel, termasuk Tel Aviv. Beberapa rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan, tetapi beberapa lainnya mencapai target mereka, menyebabkan ledakan besar dan korban jiwa.
Layanan Medis Darurat Israel, Magen David Adom, mengonfirmasi bahwa sedikitnya 40 orang mengalami luka-luka, dengan dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Pernyataan Pemimpin Iran
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensi berat atas serangan yang mereka lakukan terhadap negaranya.
“Rezim Zionis telah melakukan kejahatan di negara kita tercinta hari ini saat fajar dengan tangannya yang kejam dan berlumuran darah,” ujar Khamenei.
Respons Israel
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Iran telah melakukan kesalahan besar dan akan menghadapi konsekuensi serius.
Militer Israel segera merespons dengan serangan udara ke beberapa lokasi di Iran, termasuk Teheran dan Kermanshah.
Situasi Saat Ini
Ketegangan antara kedua negara semakin meningkat, dengan kemungkinan eskalasi lebih lanjut. Warga di Tel Aviv dilaporkan melakukan panic buying, mengantisipasi serangan lanjutan.
Konflik ini menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara Israel, meskipun canggih, masih memiliki kelemahan terhadap rudal hipersonik. Dunia kini menanti bagaimana kedua negara akan bertindak selanjutnya dalam krisis ini.
Leave a comment