Home Berita Negosiasi Airlangga Hartarto: Malah Menaikan Tarif Trump?
BeritaBusinessInternasional

Negosiasi Airlangga Hartarto: Malah Menaikan Tarif Trump?

Share
Share

Pemuja.com – Dalam upaya memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan serangkaian negosiasi intensif dengan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Namun, hasil dari perundingan tersebut justru mengejutkan banyak pihak. Alih-alih mendapatkan penurunan tarif, Indonesia kini menghadapi kenaikan tarif impor hingga 47 persen, yang mulai berlaku sejak 9 April 2025.

Usaha Negosiasi

Negosiasi ini dilakukan sebagai respons terhadap kebijakan proteksionisme AS yang semakin ketat. Dalam pertemuan bilateral, Airlangga menyampaikan harapan agar tarif terhadap produk Indonesia, seperti garmen, tekstil, dan udang, dapat diturunkan untuk meningkatkan daya saing di pasar AS.

Namun, menurut sumber yang dekat dengan perundingan, AS meminta konsesi tambahan dari Indonesia, termasuk peningkatan impor energi dari AS dan penyesuaian kebijakan perdagangan domestik.

Hasil yang Tidak Sesuai Harapan

Hasil negosiasi ini memicu kritik dari berbagai kalangan. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani, menyebut bahwa kenaikan tarif ini adalah “pukulan telak bagi pelaku usaha Indonesia”.

“Kami berharap negosiasi ini membawa kabar baik, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Ini akan berdampak besar pada ekspor kita,” ungkapnya.

Di sisi lain, beberapa analis menilai bahwa hasil ini mencerminkan ketidakseimbangan dalam hubungan perdagangan antara kedua negara.

Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, Fadhil Hasan, menyebut bahwa Indonesia perlu lebih tegas dalam negosiasi perdagangan.

“Kita tidak bisa terus-menerus berada dalam posisi yang dirugikan. Pemerintah perlu mengevaluasi strategi negosiasi agar hasilnya lebih menguntungkan,” jelasnya.

Dampak terhadap Ekonomi Indonesia

Kenaikan tarif ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada sektor ekspor Indonesia. Produk-produk seperti furnitur dan alas kaki, yang selama ini menjadi andalan ekspor ke AS, kini menghadapi tantangan besar untuk tetap kompetitif.

Selain itu, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergantung pada pasar AS juga terancam kehilangan pangsa pasar mereka.

Langkah Selanjutnya

Pemerintah Indonesia kini menghadapi tekanan untuk mencari solusi cepat. Airlangga Hartarto menyatakan bahwa negosiasi lanjutan akan dilakukan dalam waktu dekat untuk membahas kemungkinan revisi tarif.

“Kami tidak akan berhenti sampai menemukan solusi yang terbaik bagi Indonesia,” tegasnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Selain itu, pemerintah juga tengah menjajaki peluang untuk memperluas pasar ekspor ke negara-negara lain, seperti Uni Eropa dan Asia Timur, sebagai langkah diversifikasi pasar.

Negosiasi yang dilakukan Airlangga Hartarto menunjukkan betapa kompleksnya hubungan perdagangan internasional, terutama dengan negara seperti Amerika Serikat yang memiliki kebijakan proteksionisme yang kuat.

Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, ini menjadi pelajaran penting bagi Indonesia untuk memperkuat strategi negosiasi di masa depan.

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Don't Miss

Hujan Debu di Citeureup: Dedi Mulyadi Siapkan Sanksi

Pemuja.com – Pada Minggu sore, 10 Agustus 2025, warga Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, dikejutkan oleh fenomena “hujan debu” yang menyelimuti permukiman...

Jakarta Bersiap Hadapi Gelombang Aksi Buruh Nasional

Pemuja.com – Ribuan buruh dari berbagai sektor industri tengah bersiap menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada 28 Agustus 2025. Aksi ini bukan...

Related Articles

Aktivis Amerika, Charlie Kirk Tewas Ditembak Saat Acara Kampus

Pemuja.com – Pada Rabu, 10 September 2025 waktu setempat, dunia politik Amerika...

Banjir Terjang Pulau Dewata, 9 Warga Meninggal

Pemuja.com – Pulau Dewata, Bali, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata...

Ferry Irwandi Terancam Pidana, “Saya Tidak Takut”

Pemuja.com – Nama Ferry Irwandi, CEO Malaka Project dan kreator konten digital,...

Israel Serang Qatar, Petinggi Hamas Jadi Target

Pemuja.com – Pada tanggal 9 September 2025, militer Israel melancarkan serangan udara...