Pemuja.com – Megawati Soekarnoputri resmi kembali menjabat sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan untu (PDIP) periode 2026–2030.
Pengukuhan dilakukan secara aklamasi dalam Kongres VI PDIP yang digelar tertutup di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada 1 Agustus 2025.
Ketua Steering Committee Kongres, Komarudin Watubun, menyebut bahwa seluruh peserta kongres mendesak agar Megawati segera dikukuhkan, menyusul keputusan Rakernas sebelumnya yang telah merekomendasikan kepemimpinan Megawati.
Kepemimpinan Terlama di Indonesia
Dengan pengukuhan ini, Megawati memperpanjang masa kepemimpinannya yang telah berlangsung sejak PDIP berdiri pada 1999.
Ia menjadi salah satu ketua umum partai terlama di Indonesia, memimpin partai berlambang banteng moncong putih selama lebih dari dua dekade.
Megawati Soekarnoputri dikenal sebagai tokoh yang gigih dan positif menjadikannya cocok untuk memimpin partai tersebut
Rekam jejaknya mencakup berbagai fase politik nasional, termasuk transisi demokrasi, konsolidasi ideologi partai, dan penguatan struktur kaderisasi.
Dukungan Internal dan Konsolidasi Kader PDIP
Dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar sebelum kongres, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menegaskan pentingnya kesolidan partai di bawah kepemimpinan Megawati.
Ia menyampaikan bahwa meskipun kader memiliki latar belakang dan pendekatan berbeda, mereka harus tetap satu haluan dan ideologi.
“Kita boleh berbeda latar belakang dan cara, tetapi tidak boleh berbeda haluan, tujuan, dan kepemimpinan ideologi,” tegas Puan.
Tantangan dan Arah Politik PDIP ke Depan
Pengukuhan Megawati berlangsung di tengah dinamika politik nasional, termasuk dukungan partai terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Megawati disebut telah memerintahkan seluruh kader untuk mendukung pemerintahan secara konstruktif, sambil tetap menjaga prinsip ideologis partai.
Momen ini juga berdekatan dengan pemberian amnesti kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang sebelumnya divonis dalam kasus PAW Harun Masiku.
Leave a comment