Pemuja.com – Pada Selasa, 18 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga 6,12 persen, memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menghentikan sementara perdagangan saham atau melakukan trading halt.
Penurunan ini membawa IHSG ke level 6.078,08 menciptakan kekhawatiran di kalangan investor dan pelaku pasar.
Faktor Penyebab Penurunan IHSG
Penurunan IHSG ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor domestik dan global. Dari sisi domestik, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang melemah menjadi salah satu pemicu utama.
Hingga Februari 2025, penerimaan pajak tercatat turun sebesar 30,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap risiko fiskal yang meningkat di Indonesia, sehingga banyak investor beralih ke instrumen investasi yang lebih aman seperti obligasi.
Dari sisi global, ketegangan geopolitik yang terus memanas, terutama konflik Rusia-Ukraina, serta kekhawatiran terhadap resesi di Amerika Serikat turut memberikan tekanan pada pasar saham. Selain itu, perang tarif yang dilakukan oleh Presiden AS juga menambah ketidakpastian di pasar global.
Dampak pada Pasar Saham
Penurunan IHSG ini berdampak pada hampir seluruh sektor saham yang diperdagangkan di BEI. Sektor utilitas mengalami penurunan terbesar hingga 12,2 persen, diikuti oleh sektor bahan baku yang turun 9,82 persen. Saham-saham teknologi juga terpuruk dengan penurunan lebih dari 12 persen akibat aksi jual besar-besaran oleh investor.
Total transaksi pada sesi pertama perdagangan mencapai Rp3,39 triliun dengan melibatkan 13,12 miliar saham dalam 748 ribu transaksi. Sebanyak 581 saham mengalami penurunan, sementara hanya 105 saham yang mencatatkan kenaikan.
Langkah Bursa Efek Indonesia
BEI mengambil langkah cepat dengan menghentikan sementara perdagangan saham untuk mencegah penurunan lebih lanjut. Kebijakan ini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tentang Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan dalam Kondisi Darurat.
Penurunan tajam IHSG ini mencerminkan sentimen negatif yang melanda pasar saham akibat tekanan domestik dan global. Investor diharapkan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
Langkah-langkah strategis dari pemerintah dan otoritas pasar diperlukan untuk memulihkan kepercayaan investor dan menjaga stabilitas pasar saham Indonesia.
Leave a comment