Home Berita Rentetan Fenomena Bencana Alam Mengguncang Indonesia
BeritaNasional

Rentetan Fenomena Bencana Alam Mengguncang Indonesia

Share
Bencana Alam
Share

Pemuja.com – Bulan November 2025 menjadi bulan yang penuh guncangan bagi Indonesia. Dalam kurun waktu sepekan, serangkaian bencana alam melanda berbagai wilayah: dari erupsi dahsyat Gunung Semeru di Jawa Timur, tanah longsor mematikan di Banjarnegara, hingga pergerakan tanah di Cilacap. Cuaca ekstrem dan kondisi geologi labil menjadi pemicu utama rentetan insiden ini.

Semeru Meletus Dahsyat: Awan Panas 14 Km

Pada 19 November 2025, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi besar yang memuntahkan awan panas sejauh 14 kilometer ke arah Besuk Kobokan.

Kolom abu vulkanik membumbung setinggi 2.000 meter di atas puncak, memaksa lebih dari 300 warga mengungsi ke titik aman. Status gunung ditingkatkan ke Level IV (Awas) oleh PVMBG, menandai potensi bahaya lanjutan.

Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyatakan, “Kami terus pantau dan koordinasi dengan BPBD setempat. Evakuasi dan distribusi logistik darurat sedang berlangsung.”

Pemerintah juga menghentikan aktivitas tambang di sekitar aliran lahar dan mengimbau warga menjauhi radius 13 km dari puncak.

Longsor Banjarnegara: 3 Tewas, 25 Hilang

Tanah longsor besar melanda Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada 15 November 2025.

Hujan deras memicu runtuhnya tebing labil yang menimpa area pertanian dan mendekati permukiman warga. Hingga 20 November, tercatat 3 orang meninggal dunia, 25 lainnya masih hilang, dan 934 jiwa mengungsi.

Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran di titik longsoran. Kepala Pusat Data BNPB Abdul Muhari menyebut, “Penemuan jenazah korban menambah jumlah meninggal menjadi tiga orang. Kami prioritaskan pencarian korban hilang dan pemulihan akses jalan.”

Pergerakan Tanah Cilacap: Warga Diimbau Siaga

Di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pergerakan tanah dilaporkan terjadi pada 18 November 2025. BPBD Cilacap melakukan asesmen dan pendataan di sejumlah titik rawan, terutama di wilayah perbukitan yang mengalami retakan tanah dan potensi longsor. Fenomena ini dipicu oleh curah hujan tinggi dan kondisi geologi yang rapuh.

BNPB mencatat bahwa dalam periode 18–19 November saja, terdapat 8 kejadian bencana signifikan di Indonesia, termasuk banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah. Sebagian besar dipicu oleh cuaca ekstrem dan angin kencang.

Tren Cuaca Ekstrem dan Ancaman Geologi

Kondisi cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia dalam bulan November ini menjadi pemicu utama rangkaian bencana.

Curah hujan tinggi, angin kencang, dan tanah yang jenuh air memperbesar risiko longsor dan pergerakan tanah, terutama di daerah pegunungan dan lereng.

Pemerintah melalui BNPB dan PVMBG telah meningkatkan status siaga nasional dan memperkuat koordinasi lintas daerah. Masyarakat diimbau untuk:

  • Menyiapkan tas siaga dan jalur evakuasi mandirienyiapkan posko pengungsian, jalur evakuasi, dan distribusi logistik secara cepat dan terkoordinasi.
  • Memantau informasi resmi dari BMKG dan BPBD setempat
  • Menghindari aktivitas di zona rawan longsor dan lereng curam

Baca Artikel Lainnya :

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Don't Miss

Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran, Apa Keuntungannya?

Pemuja.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan Jembatan Kabanaran di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu, 19 November 2025. Infrastruktur ini...

Rentetan Fenomena Bencana Alam Mengguncang Indonesia

Pemuja.com – Bulan November 2025 menjadi bulan yang penuh guncangan bagi Indonesia. Dalam kurun waktu sepekan, serangkaian bencana alam melanda berbagai wilayah: dari...

Related Articles

Era Baru Streaming Dimulai, Netflix Menyatukan Warner Bros dalam Satu Atap

Pemuja.com – Langkah mengejutkan datang dari pusat industri hiburan dunia. Netflix mengumumkan...

Setelah “jujur” menjawab bahwa “JkW bukan Lulusan UGM”, Akankah (Pembuat) LISA jadi Korban TSK ke-9 ?

Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes Pemuja.com – “Bumi gonjang-ganjing, Langit kerlap-kerlip,...

Aceh Tamiang: Tanah Yang Pernah Hijau Kini Mengalir Air mata Duka

Opini oleh Andreas Ambesa Pemuja.com – Bencana banjir bandang Sumatra sangat mengejutkan...

BNPB : Jaringan Listrik di Sumbar Sudah Pulih Semula

Pemuja.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa jaringan listrik di...