Pemuja.com – Tragedi memilukan terjadi di Ciomas, Kabupaten Bogor pada Minggu (7/9/2025) pagi. Sebuah mushala dua lantai yang sedang dipadati jemaah untuk memperingati Maulid Nabi tiba-tiba ambruk. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, saat ratusan ibu-ibu jamaah berkumpul di majelis taklim tersebut.
Bagian teras yang berada di tepi tebing tidak kuat menahan beban jamaah yang terlalu padat. Dalam hitungan detik, bangunan roboh dan menimpa para jemaah yang sedang khusyuk mengikuti acara pengajian. Suasana yang semula penuh hikmat berubah menjadi kepanikan.

Jumlah Korban
Peristiwa ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia. Sementara itu, lebih dari 80 orang mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit di wilayah Bogor.
Korban luka tersebar di RSUD Kota Bogor, RS Medika Dramaga, RS PMI Bogor, RSUD Ciawi, hingga puskesmas sekitar. Mayoritas korban mengalami luka patah tulang, memar, hingga trauma akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Tindakan Pemerintah dan Evakuasi
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, tenaga medis, relawan, serta warga setempat langsung bergerak cepat melakukan evakuasi. Alat berat dikerahkan untuk mengangkat puing-puing bangunan, sementara tim medis fokus menolong korban yang selamat.
Wakil Bupati Bogor turun langsung meninjau lokasi dan menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah ini. Pemerintah Kabupaten Bogor juga memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung. Selain itu, dukungan penuh akan diberikan kepada keluarga korban meninggal dunia.
Menteri Agama sudah mengunjungi para korban di Rumah Sakit dan meminta masyarakat untuk mendoakan para korban.
Dugaan Penyebab Mushala Ambruk
Dari hasil sementara, mushala diduga runtuh karena konstruksi teras yang kurang kuat dan kondisi tanah tebing yang labil. Kapasitas bangunan tidak sebanding dengan jumlah jemaah yang hadir. Hal inilah yang menyebabkan teras tidak mampu menahan beban hingga akhirnya ambrol.
Tragedi mushala ambruk di Ciomas menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan kelayakan konstruksi tempat ibadah, terutama yang berdiri di atas lahan rawan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk melakukan evaluasi agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.
Leave a comment