Pemuja.com – Setelah sempat terjadi polemik antara dua institusi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan TNI Angkatan Laut (AL) akhirnya sepakat untuk melakukan pembongkaran pagar laut misterius yang telah mengganggu aktivitas nelayan di wilayah tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan, “Kami memberikan batas waktu hingga Rabu pagi untuk melakukan rapat koordinasi, dan siangnya akan dilaksanakan tindakan pembongkaran.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah yang telah menghambat nelayan setempat.
Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali juga menambahkan, “Pagi ini telah dilakukan evaluasi mengenai cara yang baik, aman, cepat, dan praktis untuk membantu kesulitan masyarakat nelayan, sesuai instruksi Presiden agar TNI dapat memberikan dukungan kepada masyarakat.”ujarnya. Dengan langkah ini, diharapkan bahwa pembongkaran dapat dilakukan secara efisien dan efektif.

Pembongkaran pagar laut ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi keluhan nelayan, tetapi juga untuk memastikan bahwa seluruh prosedur hukum dan peraturan yang berlaku diikuti. Diharapkan, dengan adanya koordinasi yang baik antar institusi, polemik ini dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan tuntas.
Seperti yang telah diketahui, sebanyak 600 personel TNI AL, termasuk pasukan elit dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Marinir, dan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), dikerahkan untuk menyelesaikan pembongkaran ini, namun prosesnya ternyata lebih sulit dari yang diperkirakan.
Melalui upaya bersama ini, pemerintah berusaha untuk memastikan bahwa pengelolaan sumber daya laut dilakukan secara berkelanjutan dan sesuai dengan prinsip-prinsip kedaulatan negara.
Leave a comment