Home Berita DPR RI Menjawab Beberapa Tuntutan “17+8” Dari Rakyat
BeritaNasional

DPR RI Menjawab Beberapa Tuntutan “17+8” Dari Rakyat

Share
DPR Hadapi Tuntutan Rakyat
Share

Pemuja.com – Di tengah gelombang kritik dan desakan publik yang tergabung dalam gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat”, DPR RI akhirnya mengambil langkah konkret.

Dalam konferensi pers yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengumumkan serangkaian kebijakan yang bertujuan merespons tuntutan masyarakat dan memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif.

Beberapa Tuntutan Rakyat “17+8” Dilaksanakan

DPR menyepakati beberapa kebijakan penting yang langsung menyentuh isu pengeluaran dan fasilitas anggota:

  • Penghentian Tunjangan Perumahan
    Mulai 31 Agustus 2025, tunjangan perumahan bagi anggota DPR resmi dihentikan. Langkah ini menjawab tuntutan publik yang menolak pemberian fasilitas mewah di tengah krisis kepercayaan.
  • Moratorium Kunjungan Kerja ke Luar Negeri
    Terhitung sejak 1 September 2025, DPR memberlakukan moratorium kunjungan kerja luar negeri, kecuali untuk undangan kenegaraan. Tujuannya: efisiensi anggaran dan pengurangan pemborosan.
  • Pemangkasan Tunjangan Operasional
    DPR melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tunjangan seperti biaya listrik, jasa telepon, komunikasi intensif, dan transportasi. Hasilnya: pemangkasan signifikan yang diharapkan mencerminkan sikap lebih responsif terhadap aspirasi rakyat.

Penonaktifan dan Penghentian Hak Keuangan

Sebagai bentuk penegakan etika dan disiplin internal, DPR mendukung langkah partai politik yang menonaktifkan anggota bermasalah.

Anggota yang dinonaktifkan tidak lagi menerima hak-hak keuangan, dan prosesnya akan dikawal oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bersama mahkamah partai politik.

Komitmen Transparansi dan Partisipasi Rakyat

DPR juga berjanji memperkuat transparansi dalam proses legislasi dan membuka ruang partisipasi publik yang lebih bermakna. Setiap evaluasi tunjangan dan fasilitas akan dilampirkan secara terbuka kepada media dan masyarakat.

Gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat” sendiri merupakan gabungan aspirasi dari mahasiswa, aktivis, dan masyarakat sipil yang menuntut reformasi menyeluruh dalam tata kelola pemerintahan dan lembaga legislatif.

Meski baru sebagian tuntutan yang dijawab, langkah DPR ini menjadi titik awal penting dalam proses perbaikan institusional.

Baca Artikel Lainnya

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Don't Miss

Wow! Minyak Jelantah Resmi Jadi Bahan Bakar Pesawat ?

Pemuja.com – Indonesia mencatat sejarah baru dalam dunia penerbangan dengan sukses meluncurkan penerbangan komersial pertama yang menggunakan bahan bakar pesawat berbasis minyak jelantah....

Breaking News : KPK OTT Wamenaker Noel

Pemuja.com – Berita mengejutkan terjadi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan...

Related Articles

Ferry Irwandi Terancam Pidana, “Saya Tidak Takut”

Pemuja.com – Nama Ferry Irwandi, CEO Malaka Project dan kreator konten digital,...

Israel Serang Qatar, Petinggi Hamas Jadi Target

Pemuja.com – Pada tanggal 9 September 2025, militer Israel melancarkan serangan udara...

Janji 19 Juta Lapangan Kerja, Kontras dengan Realita

Pemuja.com – Suasana sedih dan haru di sebuah aula sederhana. Ratusan buruh...

Amerika Serikat Resmi Ganti Nama Departemen Pertahanan

Pemuja.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengubah...