Pemuja.com – Ketegangan geopolitik mencapai puncaknya setelah India meluncurkan serangan militer terhadap Pakistan pada 7 Mei 2025 kemarin.
Serangan ini, yang dinamai Operasi Sindoor, ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur kelompok militan yang dituding bertanggung jawab atas serangan teror di Kashmir pada 22 April.
Pemerintah India mengklaim bahwa tindakan ini adalah “balasan yang sah terhadap ancaman teroris”, sementara Pakistan menyebutnya sebagai “provokasi yang tidak dapat diterima” dan menyatakan bahwa negara tersebut siap menghadapi segala kemungkinan.
Latar Belakang Konflik: Sejarah Panjang Ketegangan
India dan Pakistan telah berkonflik sejak berakhirnya kolonialisme Inggris pada tahun 1947. Wilayah Kashmir tetap menjadi titik panas utama perselisihan kedua negara, dengan tiga perang besar terjadi antara 1947 hingga 1999.
Meskipun berbagai perjanjian telah dicapai untuk menjaga perdamaian, insiden terorisme dan bentrokan perbatasan terus berlanjut.
Dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan semakin meningkat akibat serangan sporadis terhadap pasukan India di Kashmir yang diduga dilakukan oleh kelompok militan berbasis di Pakistan.
Operasi Militer India
Pada dini hari 7 Mei, Angkatan Udara India meluncurkan serangan rudal presisi tinggi ke sembilan lokasi di Pakistan.
Target utama termasuk kamp pelatihan militan di Muridke dan Bahawalpur serta sejumlah fasilitas yang diduga digunakan oleh kelompok ekstremis.
Serangan ini juga melibatkan drone berteknologi tinggi dan pesawat tempur Rafale yang sebelumnya diperoleh dari Prancis.
Pemerintah India menyatakan bahwa serangan ini “sepenuhnya ditujukan untuk menumpas teroris tanpa mengancam warga sipil Pakistan”.
Namun, laporan dari Islamabad menyebutkan adanya korban sipil serta kerusakan infrastruktur umum, termasuk sekolah dan rumah ibadah.
Respons Militer dan Diplomatik Pakistan
Pakistan segera merespons dengan meluncurkan serangan balasan menggunakan artileri dan drone tempur ke posisi militer India di sepanjang perbatasan Kashmir.
Angkatan Udara Pakistan juga mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur India, sementara militer India membantah laporan tersebut.
Secara diplomatik, Pakistan telah mengajukan keluhan resmi ke PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk mengutuk serangan India
Perdana Menteri Pakistan juga mengadakan pertemuan darurat dengan militer dan sekutu regional untuk menentukan strategi lebih lanjut.
Dampak Internasional: Kekhawatiran Perang Besar
Reaksi global terhadap konflik ini beragam. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mengeluarkan pernyataan yang menyerukan deeskalasi segera, sementara China dan Rusia mengkritik serangan India dan meminta perundingan diplomatik.
PBB telah menyerukan pertemuan darurat untuk membahas situasi ini, sementara negara-negara tetangga seperti Afghanistan dan Iran meningkatkan kewaspadaan di perbatasan mereka.
Pasar keuangan juga bereaksi negatif terhadap krisis ini, dengan nilai mata uang Rupee India dan Rupee Pakistan mengalami penurunan tajam.
Investor global mulai menarik diri dari pasar Asia Selatan, memprediksi bahwa eskalasi lebih lanjut dapat mengganggu stabilitas ekonomi di wilayah tersebut.
Kemungkinan Eskalasi atau Diplomasi
Dengan meningkatnya ketegangan, dunia kini menanti apakah kedua negara akan memilih jalur diplomasi atau terus meningkatkan konflik.
Para analis menyebut bahwa jika perang skala penuh terjadi, itu dapat menjadi konflik terbesar di Asia Selatan sejak Perang Kargil 1999. AI & OCB Independen – Rabu, 07 Mei 2025
Leave a comment