Pemuja.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan berat pada hari ini, sempat hampir mencapai batas trading halt.
Trading halt adalah kebijakan penghentian sementara perdagangan saham di bursa efek.
Langkah ini biasanya diambil ketika terjadi penurunan tajam pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau kondisi pasar yang memerlukan stabilisasi.
Tujuan utama dari trading halt adalah untuk menjaga kestabilan pasar, mencegah kepanikan di kalangan investor, dan memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk menganalisis situasi dengan lebih rasional.
Pada pukul 10.19 WIB, IHSG terperosok tajam, kehilangan 261,22 poin atau sekitar 4,17%, dan berada di level 5.996,96, menurut data yang dirilis oleh Bloomberg pada Senin (24/3/2025).
Ini menjadi penurunan terparah IHSG sejak pembukaan perdagangan pagi ini, setelah sempat menyentuh level tertinggi di angka 6.269,9.
Volume transaksi juga menunjukkan aktivitas perdagangan yang sangat tinggi, mencapai 5,74 miliar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp5 triliun.
Frekuensi perdagangan pun cukup signifikan, mencapai 426.817 kali hingga pukul 10.19 WIB. Kondisi pasar saham semakin menegaskan dominasi penurunan, dengan hanya 68 saham yang mengalami penguatan, sementara 549 saham lainnya terpuruk, dan 158 saham stagnan.
Pasar saham saat ini menghadapi tekanan besar, dengan hampir seluruh sektor tercatat mengalami penurunan harga saham. Hal ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan investor.
Terkait gejolak pasar, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya memberikan komentarnya terkait situasi IHSG yang tengah melesat turun.

Tanggapan Presiden Prabowo
Dalam sidang kabinet yang digelar di Istana Kepresidenan pada Jumat (21/3/2025). Prabowo mengungkapkan bahwa penurunan IHSG hanya dirasakan oleh sejumlah orang saja.
“Saya lihat yang stres harga saham turun hanya beberapa orang di antara kalian,” ujarnya, disambut tawa peserta sidang.
Prabowo bahkan menyebutkan beberapa nama, termasuk Maruarar Sirait, Sakti Wahyu Trenggono, Budiman Sudjatmiko, Rosan Roeslani, hingga Amran Sulaiman, yang ia sebut-sebut dalam candaan.
Namun, Presiden menegaskan bahwa fokus utama menjelang Lebaran adalah memastikan kestabilan harga pangan, yang sering kali menjadi sumber lonjakan inflasi di periode tersebut.
“Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik turun, yang penting pangan aman, negara aman,” tegasnya.
Apakah komentar ringan Prabowo tersebut memiliki kaitan dengan kondisi IHSG yang tengah bergelora saat ini? Pasar tampaknya masih dipenuhi ketidakpastian yang besar.
Leave a comment