Pemuja.com – Dunia ketenagakerjaan kembali menjadi sorotan. Ribuan pencari kerja memadati acara Job Fair “Bekasi Pasti Kerja 2025” yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi. Acara ini berlangsung di President University Convention Center, kawasan Jababeka, Cikarang.
Tingginya antusiasme terlihat sejak pagi hari. Bahkan sebelum acara resmi dibuka, ribuan pencari kerja sudah memadati area luar gedung. Kebanyakan dari mereka adalah anak muda yang bersemangat mencari peluang kerja dari puluhan perusahaan peserta.

Membludak, Hingga Ada yang Pingsan
Kerumunan tak hanya terjadi di luar gedung, tapi juga di dalam lokasi job fair. Ribuan pelamar berdesakan untuk bisa masuk dan mendaftar di stan-stan perusahaan. Setiap peserta berlomba-lomba memindai barcode lowongan kerja yang terpajang di tiap stan.
Meskipun pihak panitia sudah membedakan jalur masuk antara laki-laki dan perempuan, hal itu tak mampu mengurai kepadatan. Di pintu masuk khusus laki-laki, bahkan sempat terjadi kericuhan antara peserta dan petugas Satpol PP. Beberapa orang terpaksa menerima perawatan medis karena mengalami sesak napas dan kelelahan hingga pingsan.

Tawaran 2.500 Lebih Lowongan, Pencari Kerja Capai 25.000 Orang
Menurut Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, acara job fair ini membuka sekitar 2.557 lowongan kerja dari 64 perusahaan yang berpartisipasi. Namun, jumlah pelamar yang hadir jauh melebihi ekspektasi, mencapai lebih dari 25.000 orang.
“Ini menunjukkan bahwa ke depan kita perlu mengadakan job fair dengan skala yang lebih besar, mengingat kebutuhan lapangan kerja yang begitu tinggi,” ujar Ade di lokasi acara.
Beberapa perusahaan bahkan langsung melakukan proses rekrutmen dan wawancara di tempat, memberi kesempatan lebih cepat bagi para pelamar yang sesuai kualifikasi.
Evaluasi dan Rencana Pengembangan ke Depan
Bupati menegaskan bahwa program job fair ini merupakan bagian dari 100 hari kerja prioritas, dengan fokus utama pada pengurangan angka pengangguran di Kabupaten Bekasi. Pemkab berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama dengan sektor industri demi menciptakan lebih banyak peluang kerja.
“Ke depan, kami akan melakukan evaluasi, termasuk kemungkinan membagi sesi waktu pelaksanaan agar lebih tertib dan efisien,” tambahnya.
Ia juga berencana mengundang para pimpinan kawasan industri untuk mendiskusikan penambahan kuota lowongan kerja dari masing-masing perusahaan. Hal ini diharapkan mampu menjawab lonjakan jumlah pelamar kerja yang terus meningkat.
Harapan untuk Masa Depan Ketenagakerjaan
Melihat tingginya animo pencari kerja, sudah saatnya pemerintah pusat maupun daerah mengambil langkah yang lebih strategis dan berkelanjutan untuk menyelesaikan carut-marut persoalan ketenagakerjaan di Indonesia.
Pertumbuhan generasi baru yang terus memasuki usia produktif harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai. Artinya, perlu ada sinergi nyata antara pemerintah, dunia industri, dan lembaga pendidikan agar tercipta ekosistem kerja yang sehat dan berkelanjutan.
Tanpa solusi konkret, ketimpangan antara pencari kerja dan jumlah perusahaan yang membuka lowongan akan terus melebar. Semoga ke depan, masalah ini bisa tertangani dengan lebih baik, sehingga setiap anak bangsa memiliki peluang yang adil untuk bekerja, berkembang, dan berkontribusi bagi kemajuan negeri.
Leave a comment