Pemuja.com – Suhu ekstrem di Makkah yang mencapai 50 derajat Celsius menjadi tantangan besar bagi jemaah haji Indonesia.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Ia menekankan bahwa cuaca panas yang ekstrem bisa berbahaya jika tidak diantisipasi dengan baik dan tepat.
“Jemaah harus memastikan asupan cairan yang cukup. Jangan menunggu sampai merasa haus, karena dehidrasi bisa terjadi tanpa disadari,” ujarnya.
Jamaah Di Himbau Batasi Aktivitas
Selain itu, ia juga mengingatkan agar jemaah tidak berlebihan dalam beraktivitas sebelum puncak ibadah haji di Arafah.
“Ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan ketahanan fisik. Menghemat energi itu penting agar kondisi tubuh tetap prima saat melaksanakan wukuf nanti,” katanya.
Ia menambahkan bahwa ibadah sunnah seperti memperbanyak umrah atau Arba’in di Madinah perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi fisik masing-masing.

Lindungi Diri dari Paparan Sinar Matahari Langsung
Paparan sinar matahari dalam waktu lama juga menjadi perhatian utama. Nasaruddin menyarankan jemaah untuk selalu menggunakan perlindungan seperti topi dan payung saat berada di luar.
“Jangan terlalu lama berada di bawah matahari langsung, terutama pada siang hari. Suhu ekstrem bisa menyebabkan kelelahan yang berujung pada gangguan kesehatan serius,” jelasnya.
Persiapan Pemerintah Hadapi Cuaca Ekstrem
Pemerintah telah mengambil langkah antisipatif untuk menghadapi cuaca ekstrem ini. Dengan kuota haji sebanyak 221 ribu jemaah, penyediaan fasilitas kesehatan menjadi prioritas.
“Kami sudah menyiapkan tim medis yang tersebar di berbagai lokasi, memastikan jemaah yang mengalami gangguan kesehatan bisa segera mendapat pertolongan,” kata Nasaruddin.
Selain itu, edukasi tentang cara menghadapi cuaca panas terus disosialisasikan oleh petugas haji agar jemaah lebih siap menghadapi tantangan ini.
Dengan persiapan yang matang dan kepatuhan terhadap imbauan, diharapkan jemaah haji Indonesia bisa menjalankan ibadah dengan lancar dan selamat.
Leave a comment