Home Berita Transformasi Hunian 2025: Dari Pusat Kota ke Pinggiran
BeritaBusinessInspirationNasionalProperti

Transformasi Hunian 2025: Dari Pusat Kota ke Pinggiran

Share
Transformasi Hunian
Transformasi Hunian
Share

Pemuja.com – Tren properti memasuki medio tahun 2025 menunjukkan transformasi besar. Hunian kini tak lagi hanya dipandang sebagai tempat tinggal, melainkan juga bagian dari gaya hidup dan investasi masa depan.

Perubahan ini merupakan akumulasi dari tren yang berkembang sejak beberapa tahun terakhir, khususnya sejak pandemi COVID-19 mengguncang dunia.

Perubahan Pola Pikir Masyarakat Tentang Hunian

Pandemi menjadi titik balik dalam cara masyarakat memilih tempat tinggal. Jika sebelumnya lokasi dekat pusat kota dan tempat kerja menjadi prioritas utama, kini banyak orang lebih mengutamakan kualitas hidup, kenyamanan, dan keberlanjutan lingkungan.

Sejak 2021, gaya hidup work from home (WFH) mulai populer. Aktivitas harian yang tak lagi terpusat di kota membuat masyarakat mulai mencari hunian yang menawarkan ruang lebih luas dan lingkungan sehat.

Perubahan gaya hidup ini terus berlanjut hingga 2024 dan kini membentuk wajah baru industri properti di tahun 2025.

1. Kawasan Pinggiran Jadi Primadona Baru

Tingginya harga rumah di pusat kota mendorong banyak keluarga, terutama dari kalangan menengah ke atas, untuk melirik kawasan pinggiran

Selain harga yang lebih bersahabat, kawasan suburban juga menawarkan lingkungan yang lebih hijau dan tenang.

Wilayah seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Cibubur kini tumbuh menjadi pusat permukiman baru. Bahkan, hunian bersubsidi pemerintah masih tersedia di beberapa daerah.

2. Fleksibilitas Kerja Dorong Mobilitas Hunian

Tren kerja jarak jauh membuka peluang bagi masyarakat untuk tinggal lebih jauh dari pusat kota. Banyak profesional muda kini lebih memilih rumah tapak di pinggiran dibandingkan apartemen di pusat kota.

Mereka mengejar ketenangan, ruang lebih luas, dan lingkungan yang mendukung produktivitas serta kesehatan mental.

3. Infrastruktur Jadi Kunci Perluasan Hunian

Pembangunan infrastruktur yang masif menjadi faktor pendorong utama berkembangnya kawasan suburban.

Proyek seperti jalan tol, LRT, MRT, hingga kereta cepat membuat akses ke pinggiran kota semakin mudah.

Sebagai contoh, jalur LRT Jabodebek yang menghubungkan Jakarta dan Cibubur telah memicu tumbuhnya kawasan hunian baru, seperti CitraGrand Cibubur CBD, Altea BLVD, hingga Asana Residence.

4. Kawasan Suburban Kini Makin Modern

Kawasan pinggiran kini tak lagi sekadar tempat tinggal alternatif. Banyak pengembang merancang kota mandiri dengan fasilitas lengkap.

Mulai dari sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hingga ruang terbuka hijau dan fitur smart home.

Proyek seperti BSD City, Paramount Gading Serpong, Summarecon Serpong, Harvest City, hingga Metland Transyogi menjadi contoh sukses kawasan suburban modern yang mendukung gaya hidup urban namun tetap seimbang dengan alam.

5. Hunian Berkelanjutan Kini Jadi Kebutuhan

Kesadaran akan pentingnya lingkungan sehat membuat konsep hunian berkelanjutan (sustainable living) semakin diminati. Tak hanya menjadi tren, tetapi juga kebutuhan.

Generasi milenial sebagai pasar utama kini lebih memilih rumah dengan desain eco-friendly, pencahayaan alami, serta teknologi hemat energi.

Banyak pengembang bahkan sudah mengadopsi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam proyek mereka, seperti yang diterapkan PT Premier Qualitas Indonesia.

6. Suburban & Green Living Jadi Pilihan Investasi Menarik

Dengan pertumbuhan kawasan yang cepat dan harga tanah yang terus meningkat, properti di kawasan pinggiran menjadi investasi menjanjikan. Terutama untuk hunian berkonsep hijau yang menawarkan kenyamanan, nilai jual tinggi, dan rendah risiko.

Beberapa pengembang besar seperti Sinar Mas Land, Ciputra Group, dan Agung Sedayu aktif mengintegrasikan konsep sustainability ke dalam proyek-proyek mereka.

Bahkan, beberapa proyek hijau menawarkan insentif pajak atau potongan harga sebagai daya tarik tambahan.

Tak hanya konsumen lokal, investor asing pun mulai melirik properti suburban dan berkelanjutan sebagai aset jangka panjang.

Stabilitas harga, permintaan yang terus meningkat, dan risiko rendah menjadikan sektor ini lebih menarik dibandingkan investasi saham atau kripto.

Jadi, tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam evolusi industri properti di Indonesia. Dari pusat kota ke pinggiran, dari konvensional ke digital, dari hanya tempat tinggal menjadi pusat gaya hidup—hunian kini bertransformasi sesuai dengan kebutuhan zaman.

Dan bagi Anda yang ingin memiliki rumah atau berinvestasi properti, tren ini layak untuk diikuti.

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Don't Miss

Pengemudi Ojek Online Akan Matikan Aplikasi pada 20 Mei 2025?

Pemuja.com – Pada tanggal 20 Mei 2025, sekitar 500 ribu pengemudi ojek online (ojol) di seluruh Indonesia akan melakukan aksi mematikan aplikasi secara...

Awas, Grup Tak Senonoh Bersliweran di Dunia Maya

Pemuja.com – Media sosial Indonesia kembali dihebohkan dengan kemunculan sebuah grup Facebook bernama “Fantasi Sedarah”. Grup ini menjadi sorotan publik karena memuat konten...

Related Articles

Israel Serang Teheran, Iran Ancam Serangan Balasan

Pemuja.com – Jakarta, 13 Juni 2025 – Konflik antara Israel dan Iran...

Mitsubishi Fuso dan Hino Resmi Merger!

Pemuja.com – Setelah melalui berbagai tahap negosiasi, Daimler Truck dan Toyota Motor...

Wow, Gaji Hakim Naik Hingga 280%

Pemuja.com – Mahkamah Agung (MA) resmi mengukuhkan 1.451 orang sebagai hakim pengadilan...

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner Air India Jatuh di Ahmedabad

Pemuja.com – Hari ini, tanggal 12 Juni 2025 kembali menjadi hari kelam...